Sunday, 24 January 2016

Doa Melancarkan Bicara Didepan Umum


^gMQ* - Berbicara atau pidato di depan khalayak ramai mungkin dialami oleh sebagian besar orang, tidak terkecuali umat Islam.
Ada kalanya, seseorang akan berbicara dengan jumlah pendengar lebih dari satu, baik melalui pidato, presentasi, wawancara, juga dakwah dan lain-lain.
Mungkin bagi sebagian orang hal ini mudah dilakukan lantaran sudah terbiasa. Tetapi, bagi sebagian orang lainnya menganggap sebagai hal yang menakutkan lantaran takut malu jika sampai keliru bicara.
Alhasil, mereka lebih memilih tidak mau menjadi pembicara dan lebih senang menjadi pendengar.
Terkait hal ini, ada kisah menarik dari Nabi Musa AS. Usai Nabi Musa mendapat wahyu, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa menyampaikan wahyu tersebut kepada Firaun. Tetapi, Nabi Musa takut tidak lancar berbicara lantaran lidahnya cacat akibat menelan bara api saat masih bayi.
Untuk itu, Nabi Musa lantas memanjatkan doa agar Allah memberikan kemudahan berbicara. Doa tersebut diabadikan dalam Alquran Surat Thaha ayat 25-28.
Berikut lafal doa tersebut:

"Robbishrohli shod'ri, wayassirlii amrii, wakhlul 'uqdatammil lisani, yafqohu qouli."

Arti doa tersebut adalah:
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku."

Doa ini kerap dibaca saat seseorang memulai berbicara di hadapan banyak orang. Doa ini juga dianjurkan dibaca untuk mengatasi rasa gugup saat berbicara di depan umum. (Ism) 

source => http://www.dream.co.id

Friday, 22 January 2016

REMAJA MASJID DITANTANG KALAHKAN PENGARUH RADIKAL DIINDONESIA (Disampaikan Wakil Ketua MPR Hidayat Nuwahid dan Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)

JPRMI Banyuasin Sumsel - Dunia Islam di Indonesia saat ini sedang dalam image yang sangat negatif terkait banyak sekali gerakan radikalisme dan aksi teror yang mancatut nama Islam, seperti aksi teror bom dan penembakan di Thamrin-Jakarta. Untuk gerakan radikalisme ada gerakan radikal ISIS yang sudah menamcapkan pemgaruhnya di Indonesia, dan kelompak masyarakat Gerakan Fajara Nusantara (Gafatar).
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengaku sangat miris akan hal tersebut. Positioning Islam dalam kiprahnya di Indonesia dan dunia menjadi terpojok. Hal itu disampaikan HNW dalam perbincangan dengan delapan orang delegasi perwakilan Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI), di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/1).

HNW berharap agar remaja masjid dalam hal ini generasi muda Islam seharusnya berkiprah untuk merubah positioning Islam yang terpojok menjadi berada di posisi yang baik.

"Sekarang ini terjadi kegalauan yang terjadi di dunia Islam di Indonesia seperti terorisme dan radikalisme yang kebanyakan pelaku-pelakunya adalah remaja yang mengaku-ngaku Islam, remaja masjid dan kiprah-kiprah positifnya harus berupaya membalik situasi. Kiprah remaja masjid adalah jawaban konkrit bahwa Islam bukan teroris dan radikal," ujarnya politisi senior PKS ini.


Remaja masjid di seluruh Indonesia, lanjut HNW, harus berupaya keras menangkal pemahaman radikalisme dengan mengajak rekan-rekan remaja lain untuk waspada dari hasutan dan pengaruh negatif gerakan radikalisme.

"Di sisi lain soal narkoba juga sangat berbahaya, kejahatan narkoba juga adalah aksi terorisme yang sangat berbahaya juga dan harus ditangani serius juga," katanya.

JPRMI sendiri menurut ketuanya Otong Somantri adalah sebuah organisasi Islam yang merupakan wadah remaja-remaja Islam yang tersebar hampir di seluruh Indonesia.

"Kami memiliki visi untuk menjadi bagian dari problem solver umat dan bangsa. Dengan itu kami memiliki berbagai program dan kegiatan organisasi seperti masjid sebagai tempat belajar pendidikan dasar masyarakat, kami juga ada program beasiswa bagi siswa dan membantu UKM-UKM di berbagai daerah yang berpotensial kita garap dengan bekerja sama dengan pihak berkompeten, kami juga berupaya memunculkan wirausaha-wirausaha Islam muda, membentuk layanan-layanan kesehatan di masjid-masjid. Dan program yang paling gress adalah pembuatan aplikasi android untuk mempermudah komunikasi kegiatan kita di seluruh jaringan di seluruh Indonesia," terangnya.

Source:> http://www.pkstangerang.com - http://rmol.com - JPRMI

Tuesday, 19 January 2016

Jazira Arab Bersalju, Apakah Tanda Kiamat Sudah Dekat? - Wallahua'alam bishowab


Kondisi tanah di jazirah Arab terkenal begitu kering dan tandus, disertai dengan cuaca panas yang ekstrim. Wilayah Arab memang hanya di lalui dua musim yakni hujan dan kemarau. Namun kondisi ini mulai berubah sejak enam tahun terakhir. Arab yang terkenal sebagai negeri gersang, kini dihujani salju sehingga membuat tanah di sana hijau dan subur.

Salju di Arab turun secara reguler sejak tahun 2009. Beberapa negara yang mendapat hujan salju antara lain Arab Saudi, Palestina, Suriah, dan Lebanon. Hal yang cukup mengejutkan adalah terjadinya badai salju dan hujan salju yang sangat deras pada awal Januari 2015 lalu. Peristiwa ini tentu mengejutkan banyak pihak, karena sebelumnya tidak pernah terjadi perubahan cuaca yang begitu drastis seperti dialami saat ini.  

Namun fenomena salju yang turun di tanah Arab ini tidak mengejutkan bagi umat Islam. Hal ini sudah diterangkan oleh Rasulullah SAW sejak 1400 tahun silam. Malangnya, salju yang turun justru menjadi salah satu pertanda bahwa akhir dunia semakin dekat. Hal ini sudah dibuktikan secara fakta dan sains. Dimana Era Salju Baru (New Snow Age) sebenarnya telah dimulai. Salju di kutub Utara sedang merangkak atau bergeser perlahan-lahan ke arah selatan mendekati Semenanjung Arab.

Nabi Muhammad SAW dalam sebuah riwayat menjawab pertanyaan sahabat-sahabatnya saat ditanyai kapan datangnya hari kiamat. Rasulullah menjawab bahwa hari kiamat adalah rahasia Allah SWT. Namun Dia memberikan tanda-tanda sebagaimana diterangkan dalam hadist yang artinya:  

"Hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai (HR Muslim)".

Fenomena yang sejalan dengan Al-Hadist Rasulullah SAW ini kemudian diteliti oleh Para ilmuan dari King Abdul Aziz University di Arab Saudi bersama para Ilmuan mancanegara. Salah satunya peneliti merupakan ahli geologi terkenal dari Department Ilmu Bumi Institut Geosciences Johannes Gutenburg University, Mainz, Germany, Profesor Alfred Kroner.

Namun karena sang profesor tidak beriman kepada Al-Qur’an dan hadist, Ia menuduh bahwa Nabi Muhammad SAW bisa saja mengetahuinya melalui kitab-kitab terdahulu seperti Jabur, Taurat atau Injil yang menceritakan bahwa tanah Arab dahulunya merupakan tanah yang subur. Atau bisa saja  Nabi Muhammad SAW menconteknya dari ilmuan-ilmuan dari Roma pada saat itu

 Tanggapan tersebut kemudian ditanggapi oleh Ilmuan King Abdul Aziz. "Anda bisa saja menuduh seperti itu, tapi apakah keadaan dataran Arab yang subur dahulu kala itu bisa dibuktikan secara ilmiah pada masa Nabi Muhammad SAW hidup 1400 tahun yang lalu?" Lalu Prof. Korner menjawab "pada masa itu belum dapat dibuktikan, karena sains dan teknologinya tidak memungkinkan."

Ahli dari Arab kemudian menanyakan apakah hal ini bisa dibuktikan dengan peralatan berteknologi seperti saat ini? Sang Profesor menjawab benar, daratan Arab dahulunya merupakan tanah yang subur dan banyak tumbuh pohon dan kebun serta air yang mengalir. Ia menambahkan bahwa hal itu bisa dibuktikan secara ilmiah.

Prof Korner menjelaskan bahwa dahulu selama Era Salju (Snow Age), kemudian Kutub Utara icebergs perlahan-lahan bergerak ke arah selatan sehingga relatif berdekatan dengan Semenanjung Arab, pada saat itu iklim dataran Arab berubah dan menjadi salah satu daerah yang paling subur dan hijau di muka bumi. Ini merupakan akta sains yang tidak bisa dibantah.

Hal ini lantas menjadi celah bagi ilmuan Arab untuk kembali bertanya. “Lalu kalau pengetahuan itu bisa dibuktikan hanya dengan peralatan canggih, bagaimana Nabi Muhammad mengetahuinya bahwa Arab akan kembali subur padahal teknologi tidak memungkinkan untuk melihat masa depan? ”

Prof. Korner menjawab dengan malu-malu, bahwa Nabi Muhammad SAW dapat mengetahui informasi itu asti dari sesutu yang mengetahui betul mengenai alam ini. Namun  Prof. Korner mengelak untuk mengatakan secara terus terang bahwa sebenarnya informasi itu datangnya dari Tuhan, Allah SWT yang paling tahu tentang alam ini, karena Dia-lah yang telah menciptakan dan mengaturnya.

Dan apakah informasi yang dikabarkan Nabi Muhammad SAW 1400 yang lalu bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai benar-benar akan terjadi?

Prof Korner menjawab dengan tegas ya!. Karena sebenarnya proses itu sekarang sedang terjadi. Era Salju Baru (New Snow Age) sebenarnya telah dimulai, sekali lagi sekarang salju di kutub Utara sedang merangkak atau bergeser perlahan-lahan ke arah selatan mendekati Semenanjung Arab.Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta dan sains, dimana tanda-tanda itu nampak dengan jelas di dalam badai salju yang menghujani bagian utara Eropa dan Amerika setiap musim salju tiba.

"Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al-Qur'an setelah beberapa waktu lagi" (QS. Shad :87-88).

Terlepas percaya atau tidak anda terhadap nubuat ini, sudah seharusnya kita mempersiapkan diri akan datangnya hari kiamat. Karena kedatangan hari akhir ini nyata adanya, dan tidak ada yang bisa menyelamatkan kita selain amal dan ibadah selama menjalani kehidupan di dunia.

source:> http://www.infoyunik.com

Saturday, 16 January 2016

Menjadi Manusia Mulia


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt., Penguasa langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Siti Aisyah r.a pernah bertanya kepada Rosululloh Saw., “Wahai Rosululloh, pernahkah engkau mengalami hari yang lebih buruk dari perang Uhud?” Rosululloh Saw. menjawab, “Aku pernah menemui kaum yang sangat kejam yang belum pernah aku temui sebelumnya. Yaitu hari di mana aku menemui kaum di kampung Aqobah (Thoif), ketika aku bermaksud menemui Ibnu Abi Yalil bin Abdi Kulal (untuk meminta bantuan dan untuk menyebarkan Islam).
Akan tetapi, dia tidak memenuhi permintaanku. Akupun pulang dalam keadaan wajah yang berdarah (karena perbuatan warga Thoif yang melempari batu). Ketika aku berhenti di Qornul Tsa’alib, aku melihat awan menaungiku sehingga aku merasa teduh. Lalu, malaikat Jibril memanggilku dan bertanya, “Sesungguhnya Alloh telah mendengar hinaan kaummu dan penolakan mereka terhadapmu. Alloh telah mengutus malaikat penjaga gunung kepadamu.”
Kemudian, malaikat penjaga gunung itu menawarkan kepada Rosululloh Saw. apakah beliau mau jika dua gunung yang ada di kota Mekkah ditimpakan kepada mereka sebagai balasan. Namun, bagaimana jawaban Rosululloh Saw.?
Rosululloh Saw. yang mulia dengan rendah hati menolak tawaran itu. Tidak terbersit sedikitpun di dalam hati beliau niat untuk membalas sikap buruk mereka. Rosululloh Saw. justru mendoakan mereka, “Aku berharap mudah-mudahan Alloh mengeluarkan dari tulang rusuk mereka (keturunan) yang menyembah Alloh Yang Maha Esa dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Subhaanalloh. Saudaraku, sesungguhnya tidak ada yang lebih berbahaya daripada perbuatan kita sendiri. Jika kita membalas hinaan orang dengan cara menghinanya, maka apa bedanya kita dengan dia. Hinaan manusia itu tidaklah berbahaya. Yang berbahaya adalah jika kita melakukan atau mengatakan hal-hal yang hina.
Rosululloh Saw. adalah manusia mulia. Beliau telah mengajarkan akhlak mulia yang tiada tandingannya, untuk kita teladani. Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh Swt. yang istiqomah mengikuti petunjuk Rosululloh Saw. dalam memelihara akhlak mulia di dalam diri kita. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Source http://www.smstauhiid.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...