Sunday, 13 December 2015

Ronaldo Menolak Kontrak Jutaan Dollar Dari Pepsi Karena Mendukung Palestina Tercinta

Gemar Mengaji Qur'an - Ronaldo Tidak hanya piawai dalam memainkan bola kelas dunia, ternyata ronaldo memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Berkaitan dengan Konflik menahun di jalur Gaza yang sedang memanas antara Israel dan Hamas, menyebabkan lebih dari seribu orang warga sipil Palestina tewas. Aksi brutal Israel ini mengundang kecaman dan simpati dari dunia internasional. Tidak terkecuali pemain terbaik dunia, Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro, kerap disingkat Cristiano Ronaldo.

Pemain yang kerap disapa CR7 ini memiliki cara tersendiri menunjukkan simpati bahkan empati terhadap situasi mengerikan di tanah para nabi itu. Yang dilakukan kali ini, menolak tawaran jutaan dolar dari sebuah perusahaan minuman.

Belum lama ini winger Real Madrid ditawari job menjadi bintang iklan Pepsi yang diganjar bayaran selangit. Namun pemain asal Portugal ini menolaknya mentah-mentah. Bukan tanpa alasan. Ronaldo tahu ke mana muara sebagian keuntungan perusahaan ini. Bukan rahasia lagi Pepsi co tak pernah absen menyumbang dana tak sedikit untuk mendukung kinerja tentara Israel. Dipastikan dana yang diperoleh itu dipakai juga untuk tujuan nonhuman seperti ini.

C. Ronaldo


"Pendirian saya tetap teguh untuk tidak membangun kerjasama dengan mereka”, ungkap CR7.

"Saya tahu, Pepsi adalah salah satu produk yang menyumbang kepada tentera mereka (Israel). Sejak dahulu hingga kini, saya tetap mengatakan tidak pada mereka!," tegasnya.
Bukan baru kali ini CR7 bertindak demikian. Sebelumnya ia pernah menolak bertukar baju dengan pemain Israel.

"Saya tidak akan tukar baju saya dengan 'pembunuh'. Saya berada di bumi Palestina," ungkapnya ketika dikonfirmasi saat perhelatan Piala Dunia di Brasil beberapa waktu lalu.

Meski sebelumnya Ronaldo kerap dinilai angkuh, kesan itu segera menguap melihat betapa tingginya rasa solidaritas. "Sebab utamanya ialah saya mendukung pembebasan Palestina”, ungkapnya.

"Selain itu, saya benci melihat anak-anak yang terpaksa menempuh kesulitan untuk meneruskan kehidupan”, sambungnya.

Kepeduliannya ini ditunjukkan meski dirinya tidak pernah hidup dalam situasi perang dan amuk seperti ini. Meski sempat dikabarkan bahwa ibunya pernah merencanakan untuk menggugurkannya, namun hidup CR7 boleh dikata tidak sebrutal yang dialami oleh anak-anak tak berdosa di Gaza.

"Saya mau anak-anak kecil itu bebas dari cengkaman keganasan dan menjalani kehidupan yang lebih baik," katanya lagi.

"Walaupun saya dan keluarga tidak pernah berhadapan dengan peperangan seperti itu, namun saya dapat merasai sedikit kesengsaraan mereka”.

Namun demikian merunut situasi ekonomi keluarga saat masa kanak-kanak sikap dan keprihatian ini bisa dibenarkan. Kapten Timnas Portugal ini pernah hidup berkekurangan. Kebutuhan masa kecilnya kerap tak terpenuhi karena kedua orang tuanya bukan seorang pengusaha besar, tetapi kaum sederhana.

Membesarkan diri Ronaldo bersama kedua saudari Liliana Catia dan Elma, serta seorang kakak laki-laki, Hugo, dalam suasa berkecukupan sepertinya terlampau sukar untuk pasangan pengurus kebun Jose Dinis Aveiro dan tukang masak Maria Dolores dos Santos Aveiro.

"Ini karena, kehidupan saya ketika kanak-kanak sangat sederhana”.


"Bila mengingati saat itu, hati saya tersentuh dan sangat memahami keadaan anak-anak di sana", katanya ...

sumber:
www.ceplokmedia.com

Saturday, 12 December 2015

Belajar Dari Buya Hamka - Ulama' Nusantara



Buya hamka yang memiliki nama asli Abdul Malik Karim Amrullah merupakan sosok ulama yang memiliki idealisme yang sangat tinggi sehingga dirinya merupakan ulama yang disegani dan menjadi ulama panutan.
Banyak buku terlahir dari tangannya dan menjadi inspirasi umat islam. Dibawah Lindungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan beberapa hasil buah tangan, keahliannya dan kecerdasannya dalam menulis. Sehingga tidak berlebihan kalau universitas sekualitas Al Azhar Kairo Mesir memberikan gelar Doktor honoris causa atas jasa-jasanya dalam penyiaran agama islam dengan menggunakan bahasa melayu.

Melihat kiprah dakwahnya yang tidak hanya melahirkan buku-buku fenomena, Buya Hamka juga memberikan contoh dan panutan kepada ulama dan umat islam terkait dengan idealismenya dan sikap tegasnya terkait dengan islam. Berikut beberapa contoh sikap dari Buya Hamka yang layaknya di contoh oleh ulama dan umat Islam :

1. Sikap tegas dalam mengeluarkan fatwa haram terkait haramnya umat islam mengikuti upacara natal meskipun tujuannya merayakan dan menghormati nabi Isa. Fatwa ini di keluarkan oleh MUI yang dipimpinnya tanggal 7 Maret 1981 . Fatwa ini membuat menteri agama waktu itu Letjen Alamsyah Ratuperwiranegara kalang kabut dan meminta Buya Hamka untuk mengganti redaksinya agar terlihat lebih halus (1). Namun Buya Hamka tetap teguh pada pendiriannya dan memaksa menteri agama Letjen Alamsyah Ratuperwiranegara untuk mengancamkan mengundurkan diri jika fatwa itu tidak dicabut. Namun tidak kalah gertak dengan menteri agama waktu itu maka Buya Hamka Berkata : “ Tidak logis apabila menteri agama yang berhenti. Sayalah yang bertanggung atas beredarnya fatwa tersebut….jadi sayalah yang mesti berhenti” (2).

2. Buya Hamka merupakan sosok ulama yang tidak bisa dibeli dengan uang dan jabatan hal ini jelas tergambar ketika menjadi ketua MUI pertama Buya Hamka meminta agar anggota majelis ulama tidak digaji (3). Bahkan ini merupakan bagian dari Politik Buya Hamka menghadapi pembentukan majelis ulama yang independent dan lepas dari campur tangan pemerintah.

3. Buya Hamka memperbolehkan anggota MUI untuk mengundurkan diri bila nanti sudah tidak ada kesesuaian dengan dirinya dalam hal kerjasama pemerintah dan ulama. Jelas sikap ini memberikan batasan wilayah antara pemerintah dan ulama . Batasan ini terkait batasan syar’i dan tuntunan Al Qur’an dan Sunnah yang tidak bisa di intervensi oleh pemerintah.Belum lagi sikapnya yang sering mengkritik pemerintah Soekarno pada waktu itu yang condong dekat dengan PKI. Ini menunjukkan identitas ulama yang menjaga negeri ini dari setiap bahaya yang merongrong aqidah umat Islam. Hal ini jelas yang dianjurkan oleh Rosulullah SAW dalam haditsnya:
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Sikap tegas inilah yang sekarang dirindukan umat islam dan tidak nampak dari ulama – ulama yang sekarang berada dalam lingkaran penguasa. Begitu banyak penyimpangan dari pemerintah sekarang bahkan sedikit sekali keberpihakannya terhadap islam. Diamya ulama merupakan musibah buat umat islam

4. Buya Hamka adalah sosok ulama yang begitu tegas dan sangat berpihak dengan syariat islam hal ini bisa kita lihat dari catatn sejarah. Buya Hamka Pernah mengatakan :
“Bila Negara kita ini mengambil dasar Negara berdasarkan Pancasila sama saja kita menuju neraka….” (4).
Di kesempatan lain Buya juga berkata :
“Adalah satu hal yang sangat tidak bisa di terima akal mengaku diri Islam mengikuti perintah Allah dalam hal shalat tetapi mengikuti teori manusia dalam pemerintahan….”
Bahkan dalam kitab tafsirnya Buya Hamka Menjelaskan
“Sebagai Muslim, janganlah kita melalaikan hukum Allah. Sebab, di awal surah Al-Maaidah sendiri yang mula-mula diberi peringatan kepada kita ialah supaya menyempurnakan segala ‘uqud (janji). Maka, menjalankan hukum Allah adalah salah satu ‘uqud yang terpenting diantara kita dengan Allah. Selama kita hidup, selama iman masih mengalir di seluruh pipa darah kita, tidaklah boleh sekali-kali kita melepaskan cita-cita agar hukum Allah tegak di dalam alam ini, walaupun di negeri mana kita tinggal. Moga-moga tercapai sekadar apa yang kita dapat capai. Karena Tuhan tidaklah memikulkan beban kepada kita suatu beban yang melebihi dari tenaga kita. Kalau Allah belum jalan, janganlah kita berputus asa. Dan kufur, zalim, fasiklah kita kalau kita pecaya bahwa ada hukum yang lebih baik daripada hukum Allah.

Jika kita yang berjuang menegakkan cita Islam ditanya orang, ‘Adakah kamu, hai umat Islam bercita-cita, berideologi, jika kamu memegang kekuasaan, akan menjalankan hukum syariat Islam dalam negara yang kamu kuasai itu? Janganlah berbohong dan mengolok-olokkan jawaban. Katakan terus terang, bahwa cita-cita kami memang itu. Apa artinya iman kita kalau cita-cita yang digariskan Tuhan dalam Al-Qur’an itu kita pungkiri?
Dan kalau ditanya orang pula, tidaklah demikan dengan kamu hendak memaksakan agar pemeluk agama lain yang digolongkan kecil (minoritas) dipaksa menuruti hukum Islam? Jawablah dengan tegas, “Memang akan kami paksa mereka menuruti hukum Islam. Setengah dari hukum Islam terhadap golongan pemeluk agama yang minoritas itu ialah agar mereka menjalankan hukum Taurat, ahli Injil diwajibkan menjalankan hukum Injil. Kita boleh membuat undang-undang menurut teknik pembikinannya, memakai fasal-fasal dan ayat suci, tapi dasarnya wajiblah hukum Allah dari Kitab-kitab Suci, bukan hukum buatan manusia atau diktator manusia. Katakan itu terus terang, dan jangan takut! Dan insflah bahwa rasa takut orang menerima hukum Islam ialah karena propaganda terus menerus dari kaum penjajah selama beratus tahun. Sehingga, orang-orang yang mengaku beragama Islam pun kemasukan rasa takut itu…” (5).
Inilah sikap, idealisme dan ketegasan seorang Buya Hamka, figur ulama yang hilang di negeri yang umat islam, negeri Indonesia.



Oleh: Ahmad Fatih

sumber: http://ansharusyariah.com

________

[1] Khuthbah Jum’at Drs. HM Goodwill Zubir (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah)
[2] Majalah Panji Masyarakat 20 Mei 1981
[3] Muhammad Roem, kenang-kenangan 70 Tahun Buya Hamka ; yayasan Nurul Islam
[4] Rizki Lesus, Penggiat Jejak Islam untuk Bangsa
[5] Buya Hamka, Tafsir Al Azhar Juz 6

Dukungan Mark Zuckerberg Untuk Muslim Diseluruh Dunia

Mark Zuckerberg - facebook.com


Gemar Mengaji Qur'an -
 Seorang founder/ Ceo atau bosnya facebook yang baru saja dikaruniai seorang anak, memberikan suara dan dukungan nya terhadap muslim diseluruh dunia, didalam halaman resmi akun status facebooknya, 19.00 Rabu, 9 Desember (GMT-5) California.



Kata Mark, Saya ingin menambahkan suara saya mendukung Muslim di komunitas kita dan di seluruh dunia.

Setelah kejadian Paris dan kekacauan minggu ini, saya hanya bisa membayangkan rasa takut umat Islam merasa bahwa mereka akan dianiaya karena tindakan perbuatan orang lain.

Sebagai seorang Non Muslim, orang tua saya mengajarkan saya bahwa kita harus berdiri melawan serangan pada semua masyarakat. Bahkan jika serangan tidak terhadap Anda hari ini, dalam serangan waktu kebebasan bagi siapa saja akan merugikan semua orang.

Jika Anda seorang Muslim di komunitas ini, sebagai pemimpin Facebook saya ingin Anda tahu bahwa Anda selalu diterima di sini dan bahwa kami akan berjuang untuk melindungi hak-hak Anda dan menciptakan lingkungan yang damai dan aman untuk Anda.

Memiliki anak telah memberi kita begitu banyak harapan, tetapi kebencian dari beberapa dapat membuatnya mudah untuk menyerah pada sikap sinis. Kita tidak harus kehilangan harapan. Selama kita berdiri bersama dan melihat baik satu sama lain, kita dapat membangun dunia yang lebih baik bagi semua orang.

itulah pernyataannya mark di akun facebooknya.

=> Dan yang pasti islam itu adalah rahmat bagi semesta Alam. Islam diturunkan untuk membawa kebaikan, kedamaian dan keselamatan bagi seluruh penduduk bumi. Dan islam adalah agama yang menjunjung tinggi tasamuh - toleransi antar umat beragama dan persatuan seluruh penduduk bumi ini.


#halaman facebook =>  gemar mengaji qur'an

Polwan Di Aceh Akan Merazia Laki-Laki Yang Tidak Sholat Jum'at

Nanggroe Aceh Darussalam - Polres Aceh Utara menggelar razia khusus hari Jumat yang ditujukan untuk para laki-laki yang tidak sholat Jumat. Razia ini dilakukan oleh Polisi Wanita (Polwan) bersama Wilayatul Hisbah (WH) perempuan di Aceh Utara.


Kegiatan ini akan terus dilaksanakan secara intensif bagi laki-laki muslim yang tidak menunaikan shalat jumat. Program tersebut dilakukan untuk memantapkan Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang Akidah, Ibadah dan Syiar Islam.
“Razia kaum pria yang tidak salat Jumat ini sebelumnya juga pernah digelar. Hanya saja beberapa waktu lalu sempat terhenti. Namun pada Jumat 4 September, kemarin, petugas perempuan kembali melakukan patroli,” kata Ketua WH Aceh Utara Teungku Mursalin, sebagaimana dikutip dari JPNN, Selasa (8/9).
Teungku Mursalin mengatakan, razia ini akan terus digelar di sejumlah kecamatan di Aceh Utara secara bergiliran setiap hari Jumat.

Petugas Polwan dan WH perempuan tersebut bakal menyisir ke sejumlah kedai kopi dan tempat mangkal umum lainnya di daerah yang dijadikan target.
Sementara sanksi yang diberikan hanya berupa teguran, nasihat dan imbauan untuk mereka yang tertangkap. Program pemantapan Qanun Syariat Islam ini bekerja sama dengan Polres Aceh Utara, pihak Dinas Syariat Islam dan Wilayatul Hisbah Aceh Utara.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Sholat Jumat hukumnya adalah Wajib ‘ain bagi kaum laki-laki muslim yang sudah mencapai umur baligh. 


#sumber:http//reportaseterkini.com

Masya Allah ... Anak Dai Terkenal Indonesia Ini Menjadi Duta Quran yang Akan ke New York


       Usianya baru 14 tahun per 29 November 2015. Remaja ini baru saja lulus SMP, tapi sudah hafal Al Quran. Cita-citanya sangat tinggi, ingin menjadi Menteri Luar Negeri. Untuk menggapai cita-citanya, Wirda terbang ke New York, Amerika Serikat, untuk melanjutkan SMA-nya. Tidak hanya sekolah, tapi putri sulung Ustad Yusuf Mansur ini juga menjadi duta Quran di negeri Paman Sam itu.

     Wirda Salamah Ulya meninggalkan Jakarta menuju New York, Senin (28/9/2015) pukul 06.50 WIB. Remaja imut-imut ini diantar langsung oleh Ustad Yusuf Mansur bersama istrinya. “Doain ya, ini mau boarding dulu. Nanti transit di Narita sebelum lanjut ke New York,” kata Yusuf Mansur saat berbincang detikcom pagi tadi sebelum meninggalkan bandara Soekarno-Hatta.

     Di New York, Wirda akan bersekolah di Al Mamoor, sekolah Mesir yang ada di New York. “Biar nyambung Quran-nya. Ada muahafidzah (guru tahfidz) di sana. Kami sengaja enggak memilih sekolah publik dengan berbagai pertimbangan. Tapi ini sekolah bagus. Tingkat penerimaan di perguruan-perguruan tinggi di Amerika dari sekolah ini juga tinggi,” kata UYM.

     Keberangkatan Wirda ke New York ini atas kerjasama dengan Nusantara Foundation dan Imam Shamsi Ali, seorang tokoh muslim Indonesia di New York. “Di sana nanti kerjasama dengan Nusantara Foundation jadi Duta Quran. Saya melarang Wirda kalau cuma sekolah SMU di sana dan tidak ada muatan dakwah. Di saat libur nanti dia bisa keliling negara-negara bagian untuk mengajar tahfidz,” ujar Yusuf.

      Yusuf bercerita putrinya memang punya keinginan sekolah di luar negeri sejak di bangku SD. Saat bersekolah di SMP, Wirda juga pernah bersekolah di Jordan. Namun, hanya setengah tahun di Jordan, Wirda kembali lagi ke Tanah Air. Wirda bercita-cita bisa kuliah di Hubungan Internasional Universitas George Washington, agar bisa menjadi Menlu. Namun, ternyata niat bersekolah ke Amerika Wirda terealisasi lebih cepat saat sekolah di SMU.

    “Mudah-mudahan Wirda bisa dakwah sekalian sekolah di sana. Dan karena SMU itu 4 tahun, mudah-mudahan dia bisa pulang dengan menghasilkan anak-anak hafidz dan hafidzah baru binaan Wirda selama di sana,” harap ustad berusia 38 tahun ini.

      Nama Wirda sudah dikenal luas di dunia hafidz Quran. Dia kerap tampil di televisi untuk membaca hafalan Quran. Dalam beberapa sesi, Wirda juga kerap muncul bersama ayahnya untuk tilawah dan acara dakwah. Kemampuan bahasa asingnya pun sudah sangat baik.
Pemilik akun twitter wirda_mansur ini juga jadi inspirasi bagi para pemuda muslim yang ingin bisa menghafal Quran. Dia kerap menyerukan pentingnya kemampuan hafalan Quran bagi anak-anak muda.

       Berita menggugah dengan tema muda dan menginspirasi sengaja disajikan untuk membangkitkan semangat generasi muda untuk semakin kreatif dan inovatif dalam berbagai hal. Jika ada figur di sekeliling anda yang menginspirasi, anda bisa memberikan informasi kepada kami melalui email inspirasimu@detik.com. Ayo berkreasi untuk negeri, detik ini juga!


Sumber : detik.com

AllahuAkbar ... Dari Makam Mujahid Ini Berkumandang Suara Takbir

gambar ilustrasi

 Kisah ini terjadi di Afghanistan. Sebagaimana dituturkan oleh Syeikh Abdullah Azzam dalam Tarbiyah Jihadiyah, ada seorang mujahid yang syahid. Atas Kehendak Allah Ta’ala, dari makam mujahid ini senantiasa terdengar suara teriakan takbir “Allahu akbar”.

Mujahid yang menyejarah ini bernama Miya Ghul. Selepas kesyahidannya, datanglah seorang pemimpin Partai Komunis Soviet. Didorong oleh perasaan kesalnya, si pemimpin mendekati jenazah Miya Ghul. Ketika ia menjulurkan kaki untuk menendang jenazah sang mujahid, seketika itu juga kakinya lumpuh. Kasihan.

Gagal dalam aksi perdana, Partai Komunis pun membentuk tim khusus untuk mengikat jasad mujahid. Niatnya, mereka hendak menyeretnya keliling kota Baghlan. Harapannya, dengan menyeret jenazah sang mujahid, masyarakat sekitar akan merasa takut dan gentar kepada tentara Soviet.

Malangnya, tiba-tiba jenazah mujahid Miya Ghul berteriak, “Berikan senjata kepadaku.” Padahal, jasadnya tetap diam. Tidak bergerak sedikit pun. Tim yang diutus pun berlarian. Tunggang langgang. Ketakutan.

Akhirnya, musuh-musuh Allah Ta’ala pun mengirimkan kain kafan. Mereka memberikan perintah kepada ulama-ulama besar yang tidak memusuhi atau dimusuhi pemerintah. Kepada ulama-ulama itu, musuh-musuh Allah berkata, “Ambillah kain kafan ini. Bungkuslah mayatnya. Kalian mustahil dikalahkan selama ada orang-orang seperti dia.”

Setelah dimakamkan, tutur Syeikh Abdullah Azzam, “Selanjutnya, Miya Ghul dimakamkan. Sementara suara takbir masih terus keluar dari makamnya.” Allahu akbar walillahil hamd.

Di Peshawar, keluarga Miya Ghul berkumpul seraya memanjatkan doa. Saudara laki-lakinya memohon kepada Allah Ta’ala dengan mengatakan, “Ya Allah, jika benar bahwa saudara kami syahid, tunjukkanlah bukti kesyahidannya kepada kami.”

Ajaib. Pada malam harinya, turunlah seikat bunga dari langit melalui atap rumah mereka. Bunga misterius itu juga mengeluarkan bau yang sangat harum. Lalu, saudara laki-lakinya itu pun membangunkan saudaranya yang lain, Muhammad bin Yasir, agar ikut mencium wangi bunga dari langit tersebut.

Setelahnya, mereka menyimpan bunga itu seraya diletakkan di tengah-tengah mushaf. Dan pagi harinya, ketika hendak ditunjukkan ke saudara dan anggota keluarganya yang lain, seikat bunga tersebut sudah tidak dijumpai.

Demikian inilah di antara karamah bagi para mujahid yang ikhlas. Dan tidak akan mempercayainya kecuali orang-orang yang memiliki iman yang berkualitas di dalam hatinya.

Apakah Anda percaya? Kami percaya! 



Sumber : kisahikmah.com

TERNYATA MEKKAH DAN MADINAH

TERNYATA MEKKAH DAN MADINAH



Laa ilaaha illallah,
Allaahhuakbar
Petunjuk Kebesaran Allah...

Sunita Williams, seorang wanita India pertama yang pergi ke bulan pada tanggal 9 Juli 2011.
Sekembalinya Sunita dari Bulan,
ia langsung memilih masuk dan memeluk Agama Islam.

Sunita berkata :
‘”Dari Bulan seluruh Bumi kelihatan hitam dan gelap kecuali dua tempat yang terang dan bercahaya.
Ketika aku lihat dengan Teleskop,
ternyata tempat itu adalah Mekkah dan Madinah.
Di Bulan semua frekuensi suara tidak berfungsi,
Tapi aku masih mendengar suara Adzan”.

Prof Lawrence E Yoseph menulis :
“Sungguh kita telah berhutang besar kepada umat Islam,
dalam Encyclopedia Americana menulis :
“…Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad,
tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik .
Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas :
Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada !!

Beberapa astronot yang mengangkasa melihat suatu sinar yang teramat terang mememancar dari bumi, dan setelah diteliti ternyata bersumber dari Bait Allah (Baitullah) atau Ka’bah.
Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph – Fl Whiple menulis :
“…Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu…”.

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi.
Radiasi yang berada di sekitar Ka’bah ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi.

Sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Mekkah juga merupakan pusat bumi.
Mekkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini.
Allah Ta’ala berfirman :
“Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan”.
(QS. Ar-Rahman : 33)

Menurut riwayat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Amr bin Ash,
Dahulu Hajar Aswad tidak hanya berwarna putih tetapi juga memancarkan sinar yang berkilauan. Sekiranya Allah subhanahu wa ta’ala tidak memadamkan kilauannya, tidak seorang manusia pun yang sanggup mamandangnya.

Dalam penelitian lainnya, mereka mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah museum di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah ) dan pihak museum juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tatasurya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullahshalallahu ‘alaihi wa ssalam bersabda :
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam”.

Subhanallah,
Alhamdulillah,
Laa Illaha illallah, Allahu Akbar…
Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf haji dan Umroh.
Ini adalah jawaban fitnah dan tuduhan jahiliyah yang tak didasari ilmu pengetahuan, yaitu mengapa kaum Muslimin shalat ke arah kiblat dan bahwa umat Islam di anggap menyembah Hajar Aswad.

Hanya Allah Yang Maha Kuasa dan Segala-Galanya.

Semoga bermanfaat
Silahkan share

Dikutip dari Bubblews News

"SIAR ISLAM"

SURAT DARI PEJUANG HAMAS PALESTINA DI GAZA UNTUK INDONESIA

SURAT DARI PEJUANG HAMAS PALESTINA DI GAZA UNTUK INDONESIA

Mengapa saya memilih mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia? Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, mungkin satu – satunya jawaban yang saya miliki adalah karena negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di atas bumi ini, bukan demikian saudaraku?
Saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis dakwah dari jama’ah haji asal Indonesia, ia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.
Lalu saya mengataka kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama’ah haji asal Gaza sejak tahun 1987 sampai sekarang digabung,itu belum bisa menyamai jumlah jama’ah haji dari negara kalian dalam 1 musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian. Waaah pasti uang kalian sangat banyak, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya, Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia, pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa kami tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Pasti sangat indah dan mengagumkan. Negeri kalian aman, kaya, dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui tentang negeri kalian.
Pasti ibu – ibu disana amat mudah menyusui bayi – bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko – toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalindi rumah sakit yang mereka inginkan. Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku., tidak seperti di negeri kami ini. Tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah. Sehingga istri kami terpaksa melahirkan di atas mobil, saudaraku!
Susu formula bayi adalah barang langka di Gaza sejak kami diblokade 2 tahun yang lalu, namun istri kami tetap menyusui bayi – bayinya dan menyapihnya hingga 2 tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar ASI mereka, istri kami rela minum air rendaman gandum.
Namun, mengapa di negeri kalian katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya. Terkadang ditemukan mati di parit – parit, selokan, dan tempat sampah. Itu yang kami dapat dari informasi di televisi.
Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus arbosinya untuk wilayah Asia. Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina seperti itu?
Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa. Memang hampir setiap hari di Gaza sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi – bayi kami mati. Namun, bukanlah di selokan – selokan atau got – got apalagi di tempat sampah. Mereka mati syahid saudaraku! Mati syahid karena serangan roket Israel! Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di pangkuan ibunya, di bawah puing – puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan Zionis Israel. Saudraku, bagi kami nilai seorang bayi adaalh aset perjuangan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan negeri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 Desember 2009 kemarin, saudara – saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 orang diantaranya adalah anak – anak kami. Namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di jalur Gaza, dan subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki – laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!
Wahai saudaraku di Indonesia, negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena sulit mencari rizki disana? apa negeri kalian di blokade juga?
Perlu kalian ketahui saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi, apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade. Sungguh kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai tata usaha di kantor pemerintahan HAMAS sudah 7 bulan ini belum menerima gaji bulanan saya. Tetapi Allah SWT yang akan mencangkupkan rizki untuk kami.
Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Ya mereka menikah di sela – sela serangan agresi Israel. Mereka mengucapkan akad nikah diantara bunyi letupan bom dan peluru, saudaraku. Dan perdana menteri kami Ust. Isma’il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.
Wahai saudaraku di Indonesia, terkadang sayapun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqah pembinaan di negeri antum (anda). Seperti yang diceritakan teman saya, program pengajian kalian pasti bagus, banyak kitab mungkin kalian yang telah baca. Dan banyak buku – buku pasti sudah kalian baca. Kalian pun bersemangat kan? itu karena kalian punya waktu.
Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini. Satu jam, ya satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh. Setelah itu kami harus terjun ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami. Kami disini sangat menanti- nantikan saat halaqah tersebut walau hanya 1 jam. Tentu kalian bersyukur. Kalian punya waktu untuk menegakkan rukun – rukun halaqah, seperti ta’aruf, tafahum dan takaful disana.
Hafalan antum pasti lebih banyak daripada kami. Semua pegawai dan pejuang hamas disini wajib mmenghafal Surah Al – Anfal sebagai nyanyian perang kami, saya menghafal di sela – sela wkatu istirahat perang, bagaimana dengan kalian?
Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 Juz anakku yang pertama. Ia merupakan 1 diantara 100 anak yang tahun ini menghafal Al – Qur’an dan umurnya baru 10 tahun.
Saya yakin anak – anak kalian jauh lebih cepat menghafal Al-Qur’an ketimbang anak – anak kami disini. Di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian yang menyebar seperti jamur di musim hujan. Disini anak – anak belajar diantara puing – puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah di ratakan, di atasnya diberi beberapa helai daun kurma.
Ya, di tempat itu mereka belajar, saudaraku. Bunyi setoran hafalan Qur’an mereka bergemuruh diantara bunyi – bunyi senapan tentara Israel. Ayat – ayat jihad paling cepat mereka hafal. Karena memang di depan mereka tafsirnya, langsung mereka rasakan. Oh iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia. Kami menyaksikan aksi demo – demo kalian. Subhanallah, kami sangat terhibur, karena kalian merasakan apa yang kami rasakan disini.
Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami disinim termasuk kalian yang di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan, saudaraku. Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami. Do’a – do’a dan dana telah kami rasakan manfaatnya.
Oh iya, hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telpon dan fax yang masuk. Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi.
Salam untuk semua pejuang –pejuang Islam, ulama – ulama dan calon Mujahidin – mujahidin kalian.
____________________________
*Abdullah Gaza
Seluruh isi surat ini telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab, yang dikirim oleh seorang bernama Abdullah Al-Ghaza yang mengaku dari Gaza city-Jalur Gaza melalui surat elektronik dan artikel diterbitkan oleh Buletin Islami.
[11/22/2015, 19:50]

Keutamaan Sifat Tawadhu' (Rendah Hati)

Keutamaan Sifat Tawadhu’


Allah Ta’ala berfirman:

تِلْكَ الدَّارُ الآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الأَرْضِ وَلا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qashash: 83)

Allah Ta’ala berfirman:

وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, dari kalangan orang-orang yang beriman.” (QS. Asy-Syu’ara`: 215)

Dari Iyadh bin Himar radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

“Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zhalim pada yang lain.” (HR. Muslim no. 2865)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim no. 2588)

Dari Al-Aswad rahimahullah dia berkata: Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah tentang apa yang dikerjakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berada di rumah. Maka ‘Aisyah menjawab,

كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ

“Beliau selalu membantu pekerjaan keluarganya, dan jika datang waktu shalat maka beliau keluar untuk melaksanakan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 6939)

Penjelasan ringkas:

Tawadhu’ dan rendah hati kepada kaum mukminin merupakan sifat terpuji yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Karenanya barangsiapa yang tawadhu niscaya Allah akan mengangkat kedudukannya di mata manusia di dunia dan di akhirat dalam surga. Karenanya tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan sekecil apapun, karena negeri akhirat beserta semua kenikmatannya hanya Allah peruntukkan bagi orang yang tidak tinggi hati dan orang yang tawadhu’ kepada-Nya.

Dan dalam hal ini -sebagaimana dalam sifat terpuji lainnya-, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam merupakan suri tauladan terbaik. Bagaimana tidak sementara Allah Ta’ala telah memerintahkan beliau untuk merendah kepada kaum mukminin. Karenanya beliau senantiasa tawadhu’ dan bergaul dengan kaum mukminin dari seluruh lapisan, dari yang kaya sampai yang miskin, dari orang kota sampai arab badui. Beliau duduk berbaur bersama mereka, menasehati mereka, dan memerintahkan mereka agar juga bersifat tawadhu’. Kedudukan beliau yang tinggi tidak mencegah beliau untuk melakukan amalan yang merupakan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Karenanya sesibuk apapun beliau, beliau tetap menyempatkan untuk mengerjakan pekerjaan keluarganya di rumah.

Ilmu Menumbuhkan Sifat Tawadhu’

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka.”

Beliau melanjutkan,
“Dan tanda kebinasaan yaitu tatkala semakin bertambah ilmunya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakannya. Dan setiap kali bertambah amalnya maka bertambahlah keangkuhannya, dia semakin meremehkan manusia dan terlalu bersangka baik kepada dirinya sendiri. Semakin bertambah umurnya maka bertambahlah ketamakannya. Setiap kali bertambah banyak hartanya maka dia semakin pelit dan tidak mau membantu sesama. Dan setiap kali meningkat kedudukan dan derajatnya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakan dirinya. Ini semua adalah ujian dan cobaan dari Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya. Sehingga akan berbahagialah sebagian kelompok, dan sebagian kelompok yang lain akan binasa. Begitu pula halnya dengan kemuliaan-kemuliaan yang ada seperti kekuasaan, pemerintahan, dan harta benda. Allah ta’ala menceritakan ucapan Sulaiman tatkala melihat singgasana Ratu Balqis sudah berada di sisinya (yang artinya),

“Ini adalah karunia dari Rabb-ku untuk menguji diriku. Apakah aku bisa bersyukur ataukah justru kufur.” (QS. An Naml : 40).”

Kembali beliau memaparkan,
“Maka pada hakekatnya berbagai kenikmatan itu adalah cobaan dan ujian dari Allah yang dengan hal itu akan tampak bukti syukur orang yang pandai berterima kasih dengan bukti kekufuran dari orang yang suka mengingkari nikmat. Sebagaimana halnya berbagai bentuk musibah juga menjadi cobaan yang ditimpakan dari-Nya Yang Maha Suci. Itu artinya Allah menguji dengan berbagai bentuk kenikmatan, sebagaimana Allah juga menguji manusia dengan berbagai musibah yang menimpanya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya),

“Adapun manusia, apabila Rabbnya mengujinya dengan memuliakan kedudukannya dan mencurahkan nikmat (dunia) kepadanya maka dia pun mengatakan, ‘Rabbku telah memuliakan diriku.’ Dan apabila Rabbnya mengujinya dengan menyempitkan rezkinya ia pun berkata, ‘Rabbku telah menghinakan aku.’ Sekali-kali bukanlah demikian…” (QS. Al Fajr : 15-17).

Artinya tidaklah setiap orang yang Aku lapangkan (rezkinya) dan Aku muliakan kedudukan (dunia)-nya serta Kucurahkan nikmat (duniawi) kepadanya adalah pasti orang yang Aku muliakan di sisi-Ku. Dan tidaklah setiap orang yang Aku sempitkan rezkinya dan Aku timpakan musibah kepadanya itu berarti Aku menghinakan dirinya.” (Al Fawa’id, hal. 149).

Ketawadhu’an ‘Umar bin Al Khaththab radhiyallahu’anhu

Disebutkan di dalam Al Mudawwanah Al Kubra, “Ibnul Qasim mengatakan, Aku pernah mendengar Malik membawakan sebuah kisah bahwa pada suatu ketika di masa kekhalifahan Abu Bakar ada seorang lelaki yang bermimpi bahwa ketika itu hari kiamat telah terjadi dan seluruh umat manusia dikumpulkan. Di dalam mimpi itu dia menyaksikan Umar mendapatkan ketinggian dan kemuliaan derajat yang lebih di antara manusia yang lain. Dia mengatakan: Kemudian aku berkata di dalam mimpiku,
‘Karena faktor apakah Umar bin Al Khaththab bisa mengungguli orang-orang yang lain?”
Dia berkata: Lantas ada yang berujar kepadaku,
‘Dengan sebab kedudukannya sebagai khalifah dan orang yang mati syahid, dan dia juga tidak pernah merasa takut kepada celaan siapapun selama dirinya tegak berada di atas jalan Allah.’
Pada keesokan harinya, laki-laki itu datang dan ternyata di situ ada Abu Bakar dan Umar sedang duduk bersama. Maka dia pun mengisahkan isi mimpinya itu kepada mereka berdua. Ketika dia selesai bercerita maka Umar pun menghardik orang itu seraya berkata kepadanya,
“Pergilah kamu, itu hanyalah mimpi orang tidur!”
Lelaki itupun bangkit meninggalkan tempat tersebut. Ketika Abu Bakar telah wafat dan Umar memegang urusan pemerintahan, maka beliau pun mengutus orang untuk memanggil si lelaki itu. Kemudian Umar berkata kepadanya,
“Ulangi kisah mimpi yang pernah kamu ceritakan dahulu.”
Lelaki itu menjawab,
“Bukankah anda telah menolak cerita saya dahulu?!”
Umar mengatakan,
“Tidakkah kamu merasa malu menyebutkan keutamaan diriku di tengah-tengah majelis Abu Bakar sementara pada saat itu dia sedang duduk di tempat itu?!”
Syaikh Abdul Aziz As Sadhan mengatakan,
“Umar radhiyallahu ‘anhu tidak merasa ridha keutamaan dirinya disebutkan sementara di saat itu Ash Shiddiq (Abu Bakar) -dan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu jelas lebih utama dari beliau- hadir mendengarkan kisah itu. walaupun sebenarnya dia tidak perlu merasa berat ataupun bersalah mendengarkan hal itu, akan tetapi inilah salah satu bukti kerendahan hati beliau radhiyallahu ‘anhu.”

(lihat Ma’alim fi Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 103-104)

Sudahkah Kita Meneladani Akhlak Salafus Shalih?

Tauhid dan keimanan yang benar pasti akan membuahkan amal nyata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ

”Iman itu terdiri dari tujuh puluh atau enam puluh lebih cabang. Yang tertinggi adalah ucapan la ilaha illallah dan yang terrendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu juga termasuk cabang keimanan” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairairah radhiyallahu’anhu ini lafaz Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

”Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Dan ikutilah perbuatan dosa dengan perbuatan baik niscaya akan menghapuskannya. Dan pergaulilah orang dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, hadits hasan sahih).

Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengatakan,
”Rasulullah menyebutkan perintah berakhlak secara terpisah (padahal ia termasuk bagian dari takwa, pen) dikarenakan kebanyakan orang mengira bahwa ketakwaan itu hanya berkutat dengan masalah pemenuhan hak-hak Allah dan tidak berurusan dengan pemenuhan hak hamba-hamba-Nya…”. “Dan orang yang menunaikan hak-hak Allah sekaligus hak-hak sesama hamba dengan baik adalah sesuatu yang sangat jarang ditemukan, kecuali pada diri para nabi dan orang-orang yang shidiq/benar…” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 237).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang sebab paling banyak yang mengakibatkan orang masuk surga? Beliau menjawab,
“Takwa kepada Allah dan akhlaq mulia”. Beliau juga ditanya tentang sebab paling banyak yang mengakibatkan orang masuk neraka, maka beliau menjawab, “Mulut dan kemaluan” (HR. Tirmidzi, dia berkata : ‘Hadits hasan shahih).

Dua Macam Akhlak Mulia

Imam an-Nawawi rahimahullah membuat sebuah bab khusus di dalam kitab Riyadhush shalihin yang berjudul : Bab Husnul khuluq (Akhlak mulia). Maksud penyusunan bab ini oleh beliau ialah dalam rangka memotivasi agar kita memiliki akhlak yang mulia. Di dalam bab ini beliau juga hendak menerangkan keutamaan-keutamaannya serta siapa sajakah di antara hamba-hamba Allah yang memiliki sifat-sifat mulia itu. Husnul khuluq meliputi berakhlaq mulia kepada Allah dan berakhlaq mulia kepada hamba-hamba Allah.
Berakhlaq mulia kepada Allah
yaitu : senantiasa ridha terhadap ketetapan hukum-Nya, baik yang berupa aturan syari’at maupun ketetapan takdir, menerimanya dengan dada yang lapang tanpa keluh kesah, tidak berputus asa ataupun bersedih. Apabila Allah menakdirkan sesuatu yang tidak disukai menimpa seorang muslim maka hendaknya dia ridha terhadapnya, pasrah dan sabar dalam menghadapinya. Dia ucapkan dengan lisan dan hatinya, Radhiitu billaahi rabban ‘Aku ridha Allah sebagai Rabb’. Apabila Allah menetapkan keputusan hukum syar’i kepadanya maka dia menerimanya dengan ridha dan pasrah, tunduk patuh melaksanakan syari’at Allah ‘Azza wa Jalla dengan dada yang lapang dan hati yang tenang, inilah makna berakhlak mulia terhadap Allah ‘Azza wa Jalla.
Adapun berakhlak mulia kepada sesama hamba
Ialah dengan menempuh cara sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama, yaitu yang tercakup dalam tiga ungkapan berikut ini :

1. Kafful adza (menahan diri dari mengganggu)
2. Badzlu nada (memberikan kebaikan yang dipunyai)
3. Thalaqatul wajhi (bermuka berseri-seri, ramah).

Kafful adza : yaitu dengan tidak mengganggu sesama baik melalui ucapan maupun perbuatannya.

Badzlu nada : yaitu rela memberikan apa yang dimilikinya berupa harta atau ilmu atau kedudukan dan kebaikan lainnya.

Thalaqatul wajhi adalah : dengan cara memasang wajah berseri apabila berjumpa dengan sesama, tidak bermuka masam atau memalingkan pipi, inilah husnul khuluq.

Orang yang dapat melakukan ketiga hal ini niscaya dia juga akan bisa bersabar menghadapi gangguan yang ditimpakan manusia kepadanya, sebab bersabar menghadapi gangguan mereka termasuk husnul khuluq juga. Bahkan jika dia mengharapkan pahala dari Allah atas kesabarannya tentulah itu akan membuahkan kebaikan di sisi Allah Ta’al.

(semua paragraf di atas disarikan dari Syarah Riyadhush Shalihin Syaikh al-Utsaimin, II/387)

Bagaimana berakhlak mulia kepada sesama ?

Di dalam sebuah ayat Allah telah menghimpun beberapa kunci pokok untuk bisa meraih akhlak yang mulia kepada sesama. Barangsiapa mempraktekkannya niscaya akan merasakan kenikmatan buahnya. Allah Ta’ala berfirman,

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

“Jadilah Engkau Pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh” (QS. al-A’raaf : 199)

Ayat yang mulia ini telah merangkum kandungan makna-makna husnul khuluq kepada sesama serta apa saja yang sepantasnya dilakukan oleh seorang hamba dalam hal mu’amalah dan pergaulan hidup mereka. Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk melakukan tiga hal :
1. Menjadi pema’af
2. Menyuruh orang agar mengerjakan yang ma’ruf
3. Berpaling dari orang-orang yang bodoh

Pengertian pema’af di sini luas. Ia mencakup segala bentuk perbuatan dan akhlak yang dapat membuat hati mereka lapang dan memberikan kemudahan untuk orang lain. Sehingga dia tidak membebankan perkara-perkara sulit yang tidak sesuai dengan tabi’at mereka. Bahkan dia mampu mensyukuri (berterima kasih) terhadap apa saja yang mereka berikan baik berwujud ucapan maupun perbuatan yang santun atau bahkan yang lebih rendah darinya. Hal itu juga disertai dengan sikap memaklumi kekurangan dan kelemahan yang ada pada diri orang lain. Dia tidak menyombongkan diri di hadapan yang kecil dan yang lemah akalnya karena kelemahan-kelemahan mereka.

Begitu pula, dia tidak sombong kepada orang yang miskin disebabkan kemiskinannya. Bahkan dia mampu berinteraksi dengan semuanya dengan lemah lembut dan melapangkan dada-dada mereka. Ia memilih sikap yang tepat menurut situasi dan kondisi yang ada.

Pengertian mengerjakan yang ma’ruf adalah : segala ucapan dan perbuatan yang baik, budi pekerti yang sempurna, terhadap orang yang memiliki hubungan dekat maupun jauh. Hendaknya kamu bersikap baik kepada mereka dengan mengajarkan ilmu yang kamu miliki, menganjurkan kebaikan, menyambung tali silaturahim, berbakti kepada kedua orang tua, mendamaikan persengketaan yang terjadi di antara sesama, atau menyumbangkan nasihat yang bermanfaat, pendapat yang jitu, memberikan bantuan demi kebaikan dan takwa, menghalangi terjadinya suatu keburukan atau dengan memberikan arahan untuk meraih kebaikan diniyah (agama) maupun duniawiyah (dunia).

Berpaling dari orang-orang yang bodoh artinya tidak melayani atau ikut larut dalam kebodohan mereka. Jika mereka mengusik anda dengan kata-kata atau dengan tindakan bodoh maka menyingkirlah. Anda tidak perlu membalas dendam dengan mengganggu mereka pula. Barangsiapa yang memutuskan hubungan dengan anda maka sambunglah hubungan dengannya. Dan barangsiapa yang menzhalimi anda maka berbuat adillah kepadanya. Dengan cara itulah anda akan memperoleh limpahan pahala dari Allah, hati menjadi tentram dan tenang, bebas dari ulah orang-orang bodoh, bahkan dengan cara itu dapat merubah orang yang semula musuh menjadi teman.

(diramu dari Taisir al-Karim ar-Rahman hal. 313 dan Taisir Lathif al-Mannan hal.83-84)

Orang yang paling dekat dengan Nabi di hari kiamat

Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُونَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ فَمَا الْمُتَفَيْهِقُونَ قَالَ الْمُتَكَبِّرُونَ

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat kedudukannya denganku di hari kiamat kelak adalah orang yang terbaik akhlaqnya. Dan orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada hari kiamat kelak adalah tsartsarun, mutasyaddiqun dan mutafaihiqun”. Sahabat berkata : “Ya Rasulullah…kami sudah tahu arti tsartsarun dan mutasyaddiqun, lalu apa arti mutafaihiquun?” Beliau menjawab, “Orang yang sombong” (HR. Tirmidzi, ia berkata ‘hadits ini hasan gharib’. Hadits ini dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Tirmidzi)

Di dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwa orang yang paling dekat dengan beliau adalah orang-orang yang paling baik akhlaknya. Maka apabila akhlak anda semakin mulia niscaya kedudukan anda di hari kiamat kelak akan semakin dekat dengan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dibandingkan selain anda. Sedangkan orang yang terjauh posisinya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat kelak adalah tsartsarun, mutasyaddiqun dan mutafaihiqun. (Syarh Riyadhush Shalihin, hal. 396-397).

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menerangkan
bahwa makna tsartsarun adalah orang yang banyak bicara dan suka menyerobot pembicaraan orang lain. Apabila dia duduk ngobrol dalam suatu majelis dia sering menyerobot pembicaraan orang lain, sehingga seolah-olah tidak boleh ada yang bicara dalam majelis itu selain dia. Dia berbicara tanpa membiarkan orang lain leluasa berkata-kata. Perbuatan seperti ini tidak diragukan lagi termasuk kesombongan. Yang dimaksud majelis dalam konteks ini adalah pembicaraan-pembicaraan sehari-hari bukan majelis ilmu atau pengajian, sebab jika suatu saat anda mendapat kesempatan untuk memberikan nasihat atau mengisi kajian di depan mereka lalu anda sendirian yang lebih banyak berbicara maka hal ini tidaklah mengapa. (lihat Syarh Riyadhush Shalihin, hal. 397).

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menerangkan
bahwa makna mutasyaddiqun adalah orang yang suka berbicara dengan gaya bicara yang meremehkan orang lain seolah-olah dia adalah orang paling fasih, itu dilakukannya karena kesombongan dan bangga diri yang berlebihan. Seperti contohnya berbicara dengan menggunakan bahasa Arab di hadapan orang-orang awam, sebab kebanyakan orang awam tidak paham bahasa Arab. Seandainya anda mengajak bicara mereka dengan bahasa Arab maka tentulah hal itu terhitung sikap berlebihan dan memaksa-maksakan dalam pembicaraan. Adapun jika anda sedang mengajar di hadapan para penuntut ilmu maka biasakanlah berbicara dengan bahasa Arab dalam rangka mendidik dan melatih mereka agar sanggup berbicara dengan bahasa Arab. Adapun terhadap orang awam maka tidak selayaknya anda berbicara dengan mereka dengan bahasa Arab, tetapi bicaralah dengan mereka dengan bahasa yang mereka pahami dan jangan banyak memakai istilah-istilah asing, artinya janganlah anda menggunakan kata-kata asing yang sulit mereka mengerti, karena hal itu termasuk berlebihan dan angkuh dalam pembicaraan. (lihat Syarh Riyadhush Shalihin, hal. 397).

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menerangkan
Makna mutafaihiqun : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkannya yaitu orang-orang yang sombong. Orang sombong ini bersikap angkuh di hadapan orang-orang. Jika berdiri untuk berjalan seolah-olah dia berjalan di atas helaian daun (dengan langkah kaki yang dibuat-buat –pent) karena adanya kesombongan di dalam dirinya.

Perilaku ini tak diragukan lagi termasuk akhlak yang sangat tercela, wajib bagi setiap orang untuk menghindarinya. Karena yang namanya orang tetap saja manusia biasa, maka hendaklah dia mengerti ukuran dirinya sendiri. Meskipun dia telah dikaruniai sekian banyak harta, kedalaman ilmu atau kedudukan yang tinggi oleh Allah, seyogyanya dia merendahkan diri (tawadhu’).

Sikap tawadhu’ orang-orang yang telah mendapat anugerah harta, ilmu, atau kedudukan tentu lebih utama nilainya daripada tawadhu’nya orang-orang yang tidak seperti mereka. Oleh sebab itu terdapat dalam sebuah hadits yang memberitakan orang-orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah dan tidak disucikan-Nya pada hari kiamat, diantara mereka adalah : “Orang miskin yang sombong” Sebab orang miskin tidak mempunyai faktor pendorong (modal) untuk sombong. … Sudah semestinya orang-orang yang diberi anugerah nikmat oleh Allah semakin meningkatkan syukurnya kepada Allah serta semakin tambah tawadhu’ kepada sesama,

semoga Allah memberikan taufiq kepada saya dan seluruh umat Islam untuk memiliki akhlak yang mulia dan amal yang baik, dan semoga Allah menjauhkan kita dari akhlak-akhlak yang buruk dan amal-amal yang jelek, sesungguhnya Dia Maha dermawan lagi Maha mulia.

(lihat Syarah Riyadhush Shalihin, hal. 397-398)

Semoga artikel diatas bermanfaat buat kita semua.

Diambil dari beberapa sumber:
Artikel: Keutamaan Sifat Tawadhu’
http://al-atsariyyah.com/keutamaan-sifat-tawadhu.html

Artikel tiga sumber dibawah, penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/ilmu-menumbuhkan-sifat-tawadhu.html
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/sombong-vs-tawadhu.html
http://abumushlih.com/sudahkah-kita-meneladani-akhlak-salafus-shalih.html/
___________________________

Artikel terkait:
Jauhilah Sikap Sombong
http://www.facebook.com/note.php?note_id=485544671688

Kiat Menggapai Akhlak Mulia
http://www.facebook.com/note.php?note_id=485498646688

Sifat Ujub
http://www.facebook.com/note.php?note_id=413842546688

Zuhud
http://www.facebook.com/note.php?note_id=411836601688

Obat Penyakit Riya'
http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=422894181688

Renungan Kejujuran
http://www.facebook.com/note.php?note_id=482500136688

Renungan Kehidupan Dunia
http://www.facebook.com/note.php?note_id=484927541688

Syukur
http://www.facebook.com/photo.php?pid=212883&id=100000454734476

Rahasia Syukur, Sabar Dan Istighfar
http://www.facebook.com/note.php?note_id=480918596688

Meraih Iman yang Sempurna
http://www.facebook.com/note.php?note_id=483271466688

Menyucikan Jiwa
http://www.facebook.com/notes/faisal-choir/menyucikan-jiwa-pilihan-mutiara-nasihat-ibnu-qayyim-al-jauziyyah-rhmh-allh-/418908846688

Intropeksi Diri (Muhasabah an-Nafs)
http://www.facebook.com/note.php?note_id=467501911688
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...